Showing posts with label ENTERTAINMENT. Show all posts
Showing posts with label ENTERTAINMENT. Show all posts

Friday, June 5, 2015

Kick Andy, Episode Berkarya Untuk Negeri

Berikut merupakan kisah dari narasumber kickandy pada minggu kali ini tanggal 06 Mei 2015 pada episode Berkarya Untuk Negeri:

Kick Andy, Episode Berkarya Untuk Negeri

Sejumlah orang Indonesia sukses berkarya di luar negeri. Kemampuan dan karya mereka mendapat pengakuan dan penghargaan di negeri orang. Sebagian besar dari putra-putri terbaik bangsa ini enggan untuk pulang.

Tetapi tamu kita kali ini adalah orang-orang yang sudah sukses di luar negeri tetapi memilih kembali ke Indonesia dan mengabdi untuk negeri tercinta.

Salah satunya adalah Daliana Suryawinata. Lahir di Jakarta dan lulus pendidikan arsitektural dari Universtas Tarumanegara. Wanita yang akrab disapa Dana ini melanjutkan pendidikan di Berlage University di Rotterdam, Belanda dan bekerja di firma seperti Office for Metropolitan Authorities (AMO) dengan karya-karya yang mengagumkan.

Menempuh studi doktoral dan mengajar di universitas Delft dan Erasmus di Belanda. Dana pernah meraih penghargaan Indonesian Diaspora Award for Innivation tahun 2012 dan Archinesia Award for Architecture Exhibitions 2012. Impiannya menjadikan Jakarta layak huni membawanya kembali ke Indonesia setelah 11 tahun tinggal di Belanda.

Bagi Dana banyaknya masalah yang ada di Indonesia membuka kesempatan bagi dirinya untuk berkarya dan berinovasi.

Selain Dana, ada juga ilmuwan Indonesia yang menekuni dunia robotika di luar negeri yang memutuskan untuk kembali ke tanah air. Tumbuh dan besar di Bengkulu, Riza Muhida sudah menunjukkan ketertarikannya dengan hal-hal yang berhubungan dengan riset dan pemecahan rumus sejak di bangku SMA. Ia kemudian melanjutkan pendidikannua di Institut Teknologi Bandung mengambil jurusan teknik fisika.

Tidak berhenti sampai gelar sarjana dengan keterbatasan dana dan tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-citanya menjadi ilmuwan. Riza pergi ke Jepang untuk melanjutkannya hingga meraih gelar doktor.

Delapan tahun di Jepang, ia kemudian mendapat tawaran dari Internasional Islamic University Malaysia untuk menjadi peneliti dan dosen. Beberapa penemuan telah ia hasilkan. Selain itu ia juga rutin mengikuti perlombaan dan mengantongi berbagai penghargaan.

Di Malaysia, Riza menjabat sebagai Ketua Indonesia Lecturers and Researchers Association in Malaysia. Dan juga aktif dalam asosiasi profesor bidang mekatonika atau robotik.

Enam tahun di Malaysia tak membuat Riza lupa dengan tanah air. Kini Riza tercatat sebagai Director Center for Robotics and Intelligent Machines di Surya University. Bersama timnya ia telah berhasil menciptakan beberapa robot dan juga drone yang digunakan oleh TNI.

Menurutnya hidup hanya sementara masa depan untuk berkarya dan hari tua harus dihabiskan di tanah air.

Dan Jangan Lupa menyaksikan Live nya Kick Andy, Episode Berkarya Untuk Negeri pada malam ini pada pukul 20.05 Wib hanya di Metro Tv.

Sumber: kickandy.com

Friday, May 29, 2015

Kick Andy, Episode Cacat Bukan Kiamat

Berikut merupakan kisah dari narasumber kickandy pada minggu kali ini tanggal 29 mei 2015 pada episode Cacat Bukan Kiamat:

Kick Andy, Episode Cacat Bukan Kiamat

Hidup dengan keterbatasan fisik atau cacat tentu tidak diinginkan semua orang. Tetapi sebuah kecelakaan yang menyebabkan kecacatan, telah menimpa tiga orang tamu Kick Andy kali ini. Mereka sempat terbelenggu depresi. Namun mereka bangkit dan semangat menjalani har-hari kehidupannya.

Tahun 2006 sebuah kecelakaan tragis menimpa Hasan Basri. Pria asal Bogor ini tersetrum aliran listrik tegangan tinggi saat membersihkan papan reklame. Kedua tangan, ketiak dan punggung Hasan gosong tersengat listrik. Pasca kejadian yang mengerikan tersebut, Hasan harus merelakan kedua tanggannya diamputasi karena kondisinya sudah membusuk.

Hidup tanpa dua tangan membuat Hasan terpuruk. Namun didorong rasa syukur karena masih diberi kesempatan hidup, Hasan bangkit. Ia belajar mandiri dengan kondisi fisiknya yang baru. Ia pun mulai merintis usaha setelah dianggap tidak mampu bekerja di perusahaan tempat ia bekerja. Kini, selain memiliki usaha di bidang pembuatan tas, Hasan juga menjadi ketua dalam organisasi Himpunan Disabilitas Indonesia yang ia dirikan.

Kisah tragis berikutnya datang dari aparat kepolisian bernama Beni Hendrik. Polisi berpangkat Aipda ini mengalami kecelakaan tragis saat mengevakuasi kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Nagrek. Saat itu, posisi Beni berada diantara mobil derek dan truk yang akan dipindahkan. Tiba-tiba, bus dengan kecepatan tinggi menabrak truk yang kemudian menabrak Beni, hingga membuat dirinya terpental sejauh 20 meter. Lutut Beni hancur. Atas saran dokter kedua kakinya harus diamputasi.

Beni shock dan terpuruk. Selama satu setengah tahun ia depresi karena tidak terima dengan kondisi fisiknya. Beruntung Beni memiliki istri dan keluarga yang selalu memberikan semangat. Beni pun bangkit dan kembali menjalani aktivitasnya sebagai polisi.

Sama seperti Hasan dan Beni, Supriyatna juga mengalami kecelekaan saat melakukan pekerjaannya. Pria yang bekerja di sebuah pabrik di Cikarang ini tertimpa lift barang yang mengakibatkan kaki kirinya hancur. Ia pun terpaksa kehilangan kaki kirinya, dan kemudian memasang kaki palsu.

Berkat dukungan istri, Supriyatna bangkit. Dengan keterbatasannya ia belajar untuk mandiri. Kini Supriyatna sudah bisa mengendarai sepeda motor sendiri. Ia juga bersyukur karena masih diterima bekerja di pabrik tempat ia bekerja.

Kisah Hasan, Beni dan Supriyatna menjadi bukti bahwa cacat bukanlah kiamat. Selalu ada jalan bagi orang-orang yang bersyukur dan mau berusaha untuk maju.

Dan jangan lupa saksikan Live nya Kick Andy, Episode Cacat Bukan Kiamat pada malam ini pukul 20.05 WIB hanya di MetroTv . .

Sumber:kickandy.com

Monday, May 25, 2015

Ulang Tahun Net TV, Mempersembahkan Tontonan Mahal dan Berkelas

Ulang Tahun Net TV, Mempersembahkan Tontonan Mahal dan Berkelas
Sumber Gambar : rileksmedia.com
Ulang Tahun Net TV, Mempersembahkan Tontonan Mahal dan Berkelas - Perayaan Ulang tahun pertama stasiun televisi Net Tv digelar hari ini (18/5) di MEIS Ancol. Disiarkan secara langsung mulai pukul 19.00 WIB, tak bertele-tele seperti perayaan ulang tahun stasiun televisi lain yang biasanya hingga larut malam. Stasiun televisi termuda di Indonesia ini cukup menghabiskan waktu tiga jam untuk menyajikan tayangan-tayangan yang berkelas. Sebagai penonton yang menikmati suguhan ini dari depan layar kaca, seakan  tidak terasa jarum jam sudah menunjuk di pukul 23.00 dan gelaran tersebut berakhir dengan penampilan band Far East Movement menggoyang panggung megah dengan lagu anyarnya Turn Up The Love.

Acara yang bertajuk Net One First Anniversary ini memang berhasil menunjukkan konsistensinya sebagai televisi yang berbeda. Semenjak kehadirannya dalam pertelevisian Nasional, Net mengambil jalur yang tidak biasa. Program-program acaranya terlihat berbeda dan sangat mengedepankan kualitas. Munculnya Net di Indonesia tak hanya meramaikan stasiun televisi, namun memberikan warna baru bagi pertelevisian tanah air. Televisi rintisan Wishutama ini tak menjadi pengikut acara televisi seniornya, namun Net berhasil menyuguhkan program baru yang lebih berkelas dan berkualitas. Jika stasiun televisi Indonesia sekarang berlomba menyuguhkan goyangan dangdut, maka di televisi ini tak akan ada program demikian. Dan jangan berharap menonton acara gossip selebriti yang diprovokasi di sini, karena tidak akan dijumpai. Net tampaknya lebih tertarik menyajikan fakta dan hiburan tanpa sensasi untuk memanjakan pemirsa televisi Indonesia.

Malam ini juga, NET kembali mempersembahkan tontonan berkualitas kepada pemirsanya. Acara ulang tahun pertama yang dibawakan oleh Sarah Sechan  ini benar-benar sukses menyajikan tontonan segar grafis yang canggih dan tata panggung yang luar biasa megah. Kemegahan acara ini kian terasa dengan hadirnya pengisi acara yang menjadikan perayaan tahun pertama ini kian berkelas. Penampilan pertama menghadirkan band Internasional yang tengah popular, yakni Far East Movement. Dengan musik elektro pop, band ini berhasil memberikan energy baru dan mulai menggebrak panggung. Tak hanya Far East Movement, penyanyi Amerika Serikat Neyo juga dihadirkan untuk memeriahkan acara. Sebagai salah satu bintang yang paling dinanti, penyanyi R n B ini mempersembahkan beberapa hits nya seperti Miss Independent dan Give Me Everything Tonight. Sontak, tak hanya penonton yang hadir ikut bergoyang. Alunan musik Neyo berhasil membuat selebritis yang hadir turut serta bergoyang mengikuti iramanya. Tak kalah menakjubkan, Duet penyanyi Indonesia yang tengah popular yakni Raisa dan Tulus membawakan lagu Pemeran Utama, benar-benar sukses menyihir semua penonton yang hadir. Tak ketinggalan penampilan Iwan Fals yang membawakan lagu Bento, Bunga Citra Lestari merecycle lagu Clarity, Noah, Trio Lestari, HIVI dan masih banyak lagi. Penampilan comedian asal Jepang, Gamarjobat juga sukses menggelitik perut penonton yang membuat acara kian berbeda dari acara sejenis.

Tak hanya memuaskan pemirsa televisi, Net juga memberikan penghargaan untuk pelaku seni di Indonesia. Memberikan tropi berlapis emas, melalui voting dari pemirsa Net mengumumkan pemenang 10 kategori dari 50 yang dinominasikan. System Voting yang dilakukan juga tidak seperti televisi yang lain, dimana pemirsa yang melakukan vote harus membayar. Voting ini dilakukan secara gratis melalui sosial media. Penghargaan yang bertajuk Indonesian Choice Awards 2014 ini menghasilkan 10 pemenang di kategori Film, Musik dan Televisi. Berikut daftar pemenang Indonesian Choice Awards 2014:

1. Breaktrough Artist Of The Year : Fatin

2. Male Singer Of The Year : Tulus

3. Female Singer Of The Year : Raisa

4. Song Of The Year : Pemeran Utama- Raisa

5. Album Of The Year : Heart to Heart- Raisa

6. Group Band/Duo Of The Year : Superman Is Dead

7. Artist Of The Year : Pevita Pearce

8. Actor Of The Year : Vino G Bastian

9. Film Of The Year : The Raid 2-Berandal

10. Tv Program Of The Year : Hitam Putih – Trans7

Sebagai penghargaan khusus yakni Life Achiecement Awards diberikan kepada Iwan Fals atas kontribusinya selama 35 tahun lebih di dunia musik Indonesia.

Di usianya yang baru saja menginjak satu tahun, Net berhasil memanjakan pemirsa dan pelaku dunia hiburan. Dalam hal ini, Net menunjukkan perhatiannya yang besar dalam menayangkan program-program berkualitas yang layak untuk ditonton oleh masyarakat Indonesia. Usia yang masih sangat dini, Net telah mampu menghadirkan program penghargaan sebagai rasa terimakasihnya kepada orang-orang yang bekerja keras dalam menghadirkan acara hiburan. Artinya Net juga menjadi stasiun televisi pertama yang mengadakan program Award di usia yang baru satu tahun.

Gelaran perayaan ulang tahun Net ini juga menjadi bukti bahwa Televisi ini baru saja memberikan citra baru dalam industry pertelevisian Indonesia. Saat selera masyarakat kebanyakan berputar pada dangdut dan goyangan-goyangan sensasionalnya, Jangankan di salah satu program acaranya, di perayaan ulang tahun ini tak ada satupun penyanyi sensasional yang diundang. Net malah memanjakan penonton dengan menghadirkan Neyo dan Far East Movement.  Jika di semua program ulang tahun televisi menghadirkan mentalist dan acara sulap yang berlebihan, Net malah memilih Komedian untuk mengisi acaranya. Bahkan jika perayaan ulang tahun televisi memakan waktu berjam-jam hingga dini hari, Net malah hanya menggunakan 3 jam saja. Dengan meniadakan acara gossip ala televisi lain di program acaranya juga menjadi pembuktian konsistensi Net menghadirkan tontonan berkualitas.tampilan akhirnya adalah tontonan yang megah, berkelas dan padat.

Kemunculan Net Tv di Indonesia memang menjadi wajah baru yang sangat inspirasional dalam dunia media Indonesia. Melalui Net, pemirsa televisi mendapat suguhan hiburan kelas Internasional dan tidak murahan. Setelah tahun lalu pada grand launchingnya menghadirkan Carly Rae Japsen dan Taio Cruz, kini Net kembali mempersembahkan Neyo dan Far East Movement kepada pemirsa Indonesia. Saat ini hanya televisi Net yang melakukannya. Tak sebatas itu, Net lebih memilih menayangkan penyanyi Neonomora, Midnight Quickie atau Hivi daripada jajaran artis sensasional sekelas Syahrini atau Janeta Janet. Jadi jangan harap menjumpai mereka di acara ini.

Akhirnya semoga saja Net selalu konsisten mempertahankan kualitas di tengah mengeringnya tayangan demikian di televisi lain. dan selamat Ulang Tahun yang pertama untuk Net Tv! Semoga selalu menjadi yang terdepan dan Masa Kini!

Sumber : kompasiana.com

Sunday, May 24, 2015

Kick Andy, Episode Menyembuhkan Dengan Cinta

Kick Andy, Episode Menyembuhkan Dengan Cinta

Cinta dan ketulusan untuk menolong orang lain mampu mengalahkan rintangan yang dihadapi. Dua perempuan hebat yang hadir dalam Kick Andy On Location kali ini membuktikannya. Cinta dan ketulusan yang dimiliki Eko Setiyo Asih dan Utiyah memberi kesembuhan pada orang-orang yang ditolongnya.

Eko Setiyo Asih mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah gratis pada tahun 2005 bagi anak-anak berkebutuhan khusus dari keluarga tidak mampu. Awalnya Eko merasa iba dengan banyaknya anak berkebutuhan khusus (ABK) usia sekolah yang dibiarkan oleh orang tuanya. Kebanyakan orang tua yang mempunyai kesulitan ekonomi tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah luar biasa (SLB) atau ketidakpahaman orang tua terhadap kondisi anaknya. Eko tergerak untuk mengajak beberapa anak berkebutuhan khusus ke rumahnya yang berada di Tohudan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah untuk diajari.

Dari awalnya hanya tiga orang anak, jumlah muridnya makin bertambah dan kini SLB Anugerah mendidik 38 anak. Eko tidak pernah menarik biaya kepada orang tua murid. Bahkan sekolah menyediakan hampir semua kebutuhan anak-anak dari mulai buku, alat tulis, seragam hingga makan siang. Untuk biaya opersional sekolah, Eko menggunakan uang pribadinya dari gajinya sebagai guru honorer dan dari beberapa donatur. Eko juga dibantu 10 guru yang semuanya relawan alias tidak dibayar. Eko juga menampung empat orang anak berkebutuhan khusus di rumahnya. Anak-anak yang belajar di SLB maupun yang tinggal bersamanya dianggap sebagai anaknya sendiri. Ia juga dapat menerapi anak-anak bekebutuhan khusus dengan cara memijat.

Sedang Utiyah (46) warga Dusun Jurutengah, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah menampung dan merawat orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Lebih istimewa lagi,  Utiyah merawat orang gila tanpa digaji, dan bagi penderita yang tak mampu bahkan tak dipungut biaya. Keikhlasan dan semangat ingin membantu kesembuhan orang-orang yang “terpinggirkan”, membuat istri Hamid Mustaqim itu rela menjadikan rumah pribadinya sebagai penampungan bagi orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Utiyah melakukan kegiatan ini sejak tahun 2003. Panti rehabiltasi di rumah Utiyah ini diberi nama Dzikrul Ghoflin. Kini di panti Dzikrul Ghofilin dihuni 85 pasien yang datang bukan hanya dari Wonosobo saja, namun dari berbagai daerah di Jawa Tengah, bahkan ada juga yang dari luar pulau Jawa. Untuk membiayai pantinya, Utiyah menggunakan gajinya sebagai guru agama di SD Erorejo, selain dari sejumlah donatur  tidak tetap.   

Metode yang digunakan Utiyah cukup unik. Orang yang mengalami gangguan kejiwaan yang datang, diberikan perawatan berupa terapi pijat dan diajak berdzikir ketika kondisi sudah lebih tenang.

Sumber : kickandy.com

Kick Andy, Episode Miliarder Dermawan

Kick Andy Episode Miliarder Dermawan

Kick Andy Episode Miliarder Dermawan - Sejumlah pengusaha sukses memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) atau melalui yayasan yang dibentuk, mereka membantu warga yang membutuhkan bantuan. Kesehatan dan pendidikan merupakan bidang yang banyak disentuh bantuan para pengusaha ini. Kali ini Kick Andy mengangkat kisah para pengusaha dermawan itu. Yang pertama Theodore Permadi Rachmat, pendiri Yayasan Layanan Kasih A & A Rachmat. Yayasan ini telah memberikan dana untuk banyak klinik di berbagai daerah di Indonesia, yang digunakan untuk suplai medis dan obat-obatan. Sejauh ini, ada 32 klinik di berbagai daerah di Indonesia yang didanai yayasan ini. Klinik-klinik ini memberikan pelayanan kesehatan dengan biaya lebih terjangkau untuk para pasien berpenghasilan rendah. Yayasan ini juga menyediakan beasiswa dan dana untuk sekitar 17 perguruan tinggi ternama di Indonesia, yang ditujukan terutama untuk para siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Yayasan ini juga membantu panti asuhan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, yayasan juga mendorong munculnya wira usahawan sukses dengan memberikan kredit mikro bagi para pengusaha kecil.

Kedua, Irwan Hidayat pemilik perusahaan jamu Sido Muncul. Kegiatan mudik gratis sangat melekat dengan perusahaan Sido Muncul. Untuk pertama kalinya mudik gratis Sido Muncul dilaksanakan pada tahun 1991. Hingga tahun 2014, mudik gratis Sido Muncul telah berlangsung 25 kali dan memulangkan ratusan ribu pemudik. Di bidang kesehatan, Sido Muncul melakukan operasi mata katarak gratis dan tiap tahunnya menghabiskan dana milyaran rupiah. Sampai Maret 2014, Sido Muncul telah melakukan 33.109 baksos operasi katarak. Bersama Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI), Sido Muncul menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis bagi siswa-siswa sekolah dasar. Ketika terjadi bencana alam, Sido Muncul sering membantu para korban.

Ketiga, Dato Sri Tahir pendiri Tahir Foundation. Tahir masih memegang teguh pandangannya, bahwa bisnis adalah sebagai sarana menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Yang paling terlihat dari derma Tahir adalah usahanya mengembangkan wirausaha kecil dan menengah. Melalui bank Mayapada yang didirikannya, ia terus memompa semangat masyarakat untuk berwirausaha. Sedang melalui rumah sakit Mayapada, Tahir memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi anak dan orang tidak mampu. Tahir juga bekerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk melawan TBC, HIV dan malaria. Tahir Foundation juga memberikan beasiswa bagi yang membutuhkan dan kegiatan sosial lainnya diantaranya saat terjadi bencana alam.

Sumber : kickandy.com